BincangSyariah.Com- Berikut ini teman karib Syekh Sulaiman Al-Bujairami. Menurut Setiap orang pasti mempunyai kedudukan dan pangkat yang berbeda-beda tergantung dari perilakunya. Penilaian dari perbedaan tersebut bisa muncul dari sesama makhluk, atau bisa langsung dari sang kholiq.
Dan ibarat pepatah, “jika bergaul dengan tukang parfum, maka dapat wanginya”. Setiap orang tentu mempunyai teman dan kerabat dalam kehidupannya sehari-sehari. Bahkan tak jarang, seseorang dinilai dengan melihat sahabat karib atau teman bergaulnya.
Hal ini sebagaimana hadits yang disampaikan oleh Rasulullah Saw;
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَه
Artinya: “Permisalan Teman duduk yang shalih dan yang akhlaknya buruk bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia memberi minyak wangi, atau engkau membelinya darinya, atau engkau mendapatkan bau yang wangi darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi ia membakar pakaianmu atau engkau mendapat bau yang tidak sedap.” (HR. Bukhari)
Syekh Sulaiman Al-Bujairami menyebutkan di dalam kitabnya, Hasyiah Bujairami Ala Al-Khotib terkait dampak yang didapat seseorang tergantung dari teman duduknya. Beliau menyebutkan ada delapan golongan dari aspek sahabat karibnya. Keterangan tersebut ada di juz 1, halaman 49:
مَنْ جَلَسَ مَعَ ثَمَانِيَةِ أَصْنَافٍ زَادَهُ اللَّهُ ثَمَانِيَةَ أَشْيَاءَ: مَنْ جَلَسَ مَعَ الْأَغْنِيَاءِ زَادَهُ اللَّهُ حُبَّ الدُّنْيَا وَالرَّغْبَةَ فِيهَا، وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الْفُقَرَاءِ حَصَلَ لَهُ الشُّكْرُ وَالرِّضَا بِقِسْمَةِ اللَّهِ، وَمَنْ جَلَسَ مَعَ السُّلْطَانِ زَادَهُ اللَّهُ الْقَسْوَةَ وَالْكِبْرَ، وَمَنْ جَلَسَ مَعَ النِّسَاءِ زَادَهُ اللَّهُ الْجَهْلَ وَالشَّهْوَةَ، وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الصِّبْيَانِ ازْدَادَ مِنْ اللَّهْوِ، وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الْفُسَّاقِ ازْدَادَ مِنْ الْجَرَاءَةِ عَلَى الذُّنُوبِ وَتَسْوِيفِ التَّوْبَةِ أَيْ تَأْخِيرِهَا، وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الصَّالِحِينَ ازْدَادَ رَغْبَةً فِي الطَّاعَاتِ وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الْعُلَمَاءِ ازْدَادَ فِي الْعِلْمِ وَالْوَرَعِ
Artinya: “barang siapa yang duduk bersama dengan delapan golongan, maka allah Swt menambahkan delapan perkara pula:
Pertama, barang siapa yang duduk dengan orang-orang kaya, maka allah Swt menambahkan kecintaan dan kecondongan terhadap dunia.
Kedua, barang siapa yang duduk dengan orang-orang fakir, maka ia memperoleh rasa syukur dan rela atas pemberian dari allah Swt.
Ketiga, barang siapa yang duduk dengan para pemimpin, maka allah Swt menambahkan kepadanya kekerasan hati dan kesombongan. Keempat, barang siapa yang duduk dengan perempuan, maka allah Swt menambahkan kebodohan dan syahwat atasnya.
Kelima, Barang siapa yang duduk dengan anak kecil, maka dia akan banyak bermain. Enam, barang siapa yang duduk dengan orang-orang fasik, maka dia ia akan terus menerus mengerjakan dosa dan menunda atau mengakhirkan taubat.
Tujuh, Barang siapa yang duduk dengan orang-orang shalih, maka allah akan membuat ia cinta dalam ketaatan. Delapan, Dan barang siapa yang duduk dengan para ulama, maka dia akan memperoleh ilmu dan kewara’an.
Kebaikan atau kualitas dan apa yang di dapat seseorang tentu orang itu sendiri yang menentukan, tujuan kita adalah selalu berbuat baik dan jangan pernah berhenti untuk selalu memperbaiki diri sendiri.
Dan selagi memperbaiki diri sendiri, jangan lupa untuk mengajak dan peduli dengan keadaan sekitar. Sekian tulisan tentang delapan dampak yang didapat dari teman karib menurut Syekh Sulaiman Al-Bujairami. Sekian, semoga bermanfaat.
Terkait
Desain Rumah Kabin Rumah Kabin Kontena Harga Rumah Kabin Kos Rumah Kontena Rumah Kabin 2 Tingkat Rumah Kabin Panas Rumah Kabin Murah Sewa Rumah Kabin Heavy Duty Cabin
Light Duty CabinSource link